Presiden – Presiden Indonesia dari
Waktu ke Waktu”
Malu ngga sih kalau ngakunya Warga Negara
Indonesia, tapi di tanya nama-nama Presiden Indonesia dari awal sampai sekarang
aja ngga tau. . . ckckck terlaluu.
Tapi tenang aja, kalian bisa cari tau nih di artikel di bawah ini. Ya minimal tau nama dan urut-urutannya ya…
Tapi tenang aja, kalian bisa cari tau nih di artikel di bawah ini. Ya minimal tau nama dan urut-urutannya ya…
1.
Presiden Ir. Soekarno (
Orde Lama )
Soekarno
sebagai Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia sangat membencidasar –
dasar pemikiran Barat, termasuk sistem ekonomi liberal / kapitalisme nya.
Soekarno menganggap sistem Kapitalisme – Liberalisme selama penjajahan Belanda
telah benar – benar menyengsarakan rakyat Indonesia sehingga aliran ini harus
di usir dari Indonesia. Menurut Soekarno, untuk mengusir atau mengimbangi
kekuatan ekonomi Barat berlandaskan Kapitalisme – Liberalisme, Indonesia harus
menerapkan pemikiran dari Marhaenisme yaitu Marxisme (Komunisme). Tetapi baru
pada tahun 1959 paham Kapitalisme – Liberalisme secara konstituonal ditolak
dengan diberlakukan nya lagi UUD 1945 sebagai landasan dari sistem ekonomi
nasional.
Kelemahan :
1)
Perekonomian
berjalan tidak mulus disebabkan ketidakstabilan politik dalam negeri yang
dicerminkan oleh beberapa pemberontakan di sejumlah wilayah.
2)
Kondisi
perekonomian Indonesia di orde lama hampir mengalami stagflasi selama 1965 – 1966 dengan PDB hanya 0,5 persen
dan 0,6 persen
3)
Kehancuran
ekonomi Indonesia menjelang akhir periode orde lama juga di dorong oleh
hiperinflasi yang pada tahun 1966 mencapai 650%.
4)
Sistem perekonomian terpengaruh haluan
komunis meskipun indonesia berdasrkan haluan pancasila
Kelebihan :
1)
Melakukan
kebijakan ekonomi yang di anggap penting dengan mereformasi moneter melalui
devaluasi mata uang nasional yang saat itu masih gulden dan pemotongan uang
sebesar 50 % atas semua uang yang beredar pada kabinet natsi.
2)
Berani menentang kapitalisme yang di
anut perusahaan-perusahaan peninggalan belanda
3)
Menasionalisasi/ mengambil alih
perusahaan-perusahaan asing termasuk perusahaan belanda.
2.
Presiden Soeharto (
Orde baru)
Pada masa orde baru yang lahir tahun 1966,
sistem ekonomi berubah total. Berbeda dengan pemerintahan orde lama, dalam era Soeharto ini pembangunan
ekonomi mengarah pada penerapan sistem ekonomi pasar bebas (demokrasi ekonomi),
dan politik ekonomi diarahkan pada upaya – upaya dan cara – cara menggerakkan
kembali roda ekonomi. Pemerintahan orde baru menjalin hubungan baik dengan
pihak Barat, dan menjauhi pengaruh ideology komunis. Indonesia juga kembali
menjadi anggota Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) dan lembaga – lembaga dunia
lainnya, seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), yang putus
pada zaman Soekarno. Dengan membaiknya kembali hubungan Indonesia dengan kedua
lembaga donor internasional tersebut, Indonesia mendapat pinjaman untuk
membiayai defisit anggaran belanja pemerintah, yang sumber dana nya berasal
dari pinjaman bilateral dari sejumlah negara Barat, seperti AS, Inggris, dan
Belanda.
Kelemahan :
1) Selama masa pemerintahannya,
kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara
besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di
Indonesia.
2) Warga Tionghoa dibatasi aktivitasnya
sehingga kegiatan ekonomi tidak maksimal
3) Korupsi meraja lela terutama dari
internal
4) Kesenjangan sosial antara kaum kaya
dan miskin sangat terlihat
Kelebihan :
1)
perkembangan
GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah
mencapai lebih dari AS$1.000
2)
Indonesia
mengalami surplus beras yang akhirnya diimpor ke India
3)
Pembangunan
terutama di Indonesia didukung program REPELITA yang berfokus pada industri dan pertanian atau agro industri untuk di
ekspor yang cukup menambah devisa negara pada saat itu.
3.
Presiden Bj Habibie
Usai
Presiden Soeharto mengucapkan pidatonya Wakil Presiden B.J. Habibie langsung diangkat
sumpahnya menjadi Presiden RI ketiga dihadapan pimpinan Mahkamah Agung,
peristiwa bersejarah ini disambut dengan haru biru oleh masyarakat terutama
para mahasiswa yang berada di Gedung DPR/MPR, akhirnya Rezim Orde Baru di bawah
kekuasaan Soeharto berakhir dan Era Reformasi dimulai di bawah pemerintahan
B.J. Habibie.
Habibie yang manjabat sebagai
presiden menghadapi keberadaan Indonesia yang serba parah, baik dari segi
ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Langkah-langkah yang dilakukan oleh
Habibie adalah berusaha untuk dapat mengatasi krisis ekonomi dan politik. Untuk
menjalankan pemerintahan, Presiden Habibie tidak mungkin dapat melaksanakannya
sendiri tanpa dibantu oleh menteri-menteri dari kabinetnya.
Kelebihan :
1)
berhasil
memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berkisar antara Rp 10.000 –
Rp 15.000.
2)
Memulai
menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi
perekonomian dengan langkah-langkah sebagai berikut :
·
Melakukan
restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN dan unit Pengelola Aset Negara
·
Melikuidasi
beberapa bank yang bermasalah
·
Membentuk
lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri
·
Mengesahkan
UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak
Sehat
·
Mengesahkan
UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Kelemahan :
1)
Diakhir
kepemimpinannya nilai tukar rupiah kembali meroket
2)
Tidak dapat meyakinkan investor untuk tetap berinvestasi
di indonesia.
3)
Kebijakan yang di lakukan tidak dapat
memulihkan perekonomian indonesia dari krisis
4. Presiden Gusdur ( Abdurahman Wahid )
Pada awal tahun 1998 rezim Orde Baru sudah tidak mampu
membendung arus Reformasi yang bergulir begitu cepat. Setelah Presiden
Soeharto mengundurkan diri maka bangsa Indonesia memasuki babak baru. Yang
dimulai dari Presiden BJ.Habibie segera melakukan langkah-langkah pembaruan
sebagaimana tuntutan Reformasi. Yang selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden
Abdurrahman Wahid yang menampilkan energi yang luar biasa, tekad untuk
menggulingkan unsur-unsur sentralistis dan hierarkis yang represif (menindas)
semasa pemerintahan Soeharto dan kesediaan untuk berfikir kreatif sehingga
banyak pihak mengaguminya.
Kelebihan :
1)
Member
kebebasan seluas2nya kepada setiap suku terutama tionghoa yang notabenenya
banyak berkecimpung di bidang ekonomi dengan seluas2nya
2)
Berani bersikap dan tegas juga pada
sektor-sektor ekonomi
Kelemahan :
1)
Keterbatasan
fisik sehingga performa beliau dalam memimpin negeri ini kurang maksimal yang
berimbas pada bidang ekonomi
2)
Seringnya
melakukan perjalanan luar negeri sehingga dianggap menghamburkan APBN
5. Presiden Megawati Soekarnoputri
Megawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004. Ia
merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan
merupakan anak dari presiden Indonesia pertama.
Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada
tahun 1999. Pemilu 1999. Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada
23 Juli 2001. Sidang Istimewa MPR diadakan dalam menanggapi langkah
Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan
lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar. Megawati
dilantik pada 23 Juli 2001,
sebelumnya dari tahun1999-2001, ia
menjabat Wakil Presiden di bawah Gus Dur.
Masa pemerintahan Megawati ditandai dengan semakin
menguatnya konsolidasi demokrasi di Indonesia, diakannya pemilihan umum presiden
secara langsung dilaksanakan dan secara umum dianggap merupakan salah satu
keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia.
Kelebihan :
1) Menstabilkan fundamen ekonomi makro
inflasi, BI rate, pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah terhadap dolar dan angka
kemiskinan
2) Melakukan pemberantasan KKN
diantarnya dengan memenjarakan krooni Soeharto dan menangkap konglomerat
bermasalah Nurdin Halid.
3) Berhasil memulihkan perbankan
nasional yang collapse setelah krisi ekonomi 1998
4) Indonesi berhasil keluar dari IMF
pada tahu 2003 yang menandakan Indonesia telah keluar dari krisis ekonomi
Kelemahan :
1) Kurangnya
pemahaman dalm bidang ekonomi sehingga keputusan yang di ambil tidak berpihak
kepada rakyat
2) Terdapat
kepentingan ekonomi dan politik dibelakang pemerintahannya.
3) Dianggap
gagal melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu mengatasi krisis bangsa
6. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
MPR pada periode 1999–2004
mengamandemen Undang-Undang Dasar 1945 UUD 1945 sehingga memungkinkan presiden
dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Pemilu presiden
dua tahap kemudian dimenanginya dengan 60,9 persen suara
pemilih dan terpilih sebagai presiden. Dia kemudian dicatat sebagai presiden
terpilih pertama pilihan rakyat dan tampil sebagai presiden Indonesia keenam
setelah dilantik pada 20 Oktober 2004 bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia
unggul dari pasangan Presiden Megawati Soekarnoputri-Hasyim
Muzadi pada pemilu 2004.
Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN)
sebagai prioritas penting dalam kepemimpinannya selain kasus terorisme global.
Penanggulangan bahaya narkoba, perjudian, dan perdagangan manusia juga sebagai beban berat yang
membutuhkan kerja keras bersama pimpinan dan rakyat.
Di masa jabatannya, Indonesia
mengalami sejumlah bencana alam seperti gelombang tsunami, gempa bumi, dll.
Semua ini merupakan tantangan tambahan bagi Presiden yang masih bergelut dengan
upaya memulihkan kehidupan ekonomi negara dan kesejahteraan rakyat.
Kelebihan :
1)
Menaikkan
gaji pegawai pemerintahan sehingga semakin makmur
2)
Pro
terhadap pemberantasan korupsi dengan dibentuknya KPK
3)
Terjadi
swasembada beras
Kelemahan :
1)
Lebih
memihak investor luar negeri dibanding dengan rakyat
2)
Masih
belum secara tegas menghilangkan ketergantungan dengan Negara luar
0 Response to "Presiden - Presiden Indonesia"
Posting Komentar